Pada hari Jumat, 5 Mei 2023 diadakan puncak tema SILATURAHIM di PAUD Islam Bintang Juara. Oleh karenanya para guru mengajak semua kakak shalih-shalihah untuk terlibat dalam kegiatan tersebut.
Agendanya yaitu mengajak para calon pemimpin muslim bersilaturahim ke rumah teman yang lokasinya dekat dengan PAUD. Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan lebih lanjut tentang pentingnya mempererat tali silaturahim, juga mengajarkan tentang adab bertamu.
Pada kesempatan tersebut, kakak shalih-shalihah KB berkunjung ke rumah Kak Djio. Kakak shalih-shalihah TK A bersilaturahim ke rumah Kak Aira, Kak Dira dan Kak Farez. Sementara, kakak shalih-shalihah TK B mengunjungi rumah Kak Zian Haziq, Kak Ralinka dan Kak Zaki.
Khusus untuk kakak shalih-shalihah TK B, kegiatan silaturahim ini juga menjadi sarana untuk melatih mereka cara meminta izin kepada tuan rumah, saat hendak ke toilet ataupun ketika ingin mengambil kudapan yang disajikan. Bahkan kakak TK B juga belajar untuk menyampaikan maksud dan tujuan silaturahimnya secara langsung.
Masya Allah seperti apa ya keseruannya?
Alhamdulillah dengan pijakan yang diberikan oleh para guru, kegiatan pada hari itu berjalan cukup lancar. Tentu saja ada beberapa kejadian-kejadian tidak terduga sebagaimana Ayah Bunda ketika pergi bersilaturahim mengajak kakak shalih-shalihah. Namun tenang, masih bisa dikondisikan kok.
Apakah Ayah Bunda penasaran bagaimana pijakan yang diberikan para guru sebelum kakak shalih-shalihah mulai bersilaturahim?
Daftar Isi
3 Tips Mengajak Anak Usia Dini Bersilaturahim
Pendidikan karakter terhadap anak hendaknya menjadikan mereka terbiasa untuk berperilaku baik; sehingga ketika seorang anak tidak melakukan kebiasaan baik itu, ia akan merasa bersalah. Dengan demikian, kebiasaan baik sudah menjadi semacam insting, yang berjalan secara otomatis. – Edy Waluyo (2007)
Mengajak anak usia dini bersilaturahim memang susah-susah gampang. Tak sedikit orang tua yang merasa kerepotan saat harus bersilaturahim ke banyak tempat dengan membawa anak usia dini.
Kerepotan itu suatu hal yang pasti. Namun insya Allah kerepotan itu pula yang kelak akan Ayah Bunda rindukan saat kakak shalih-shalihah sudah beranjak besar.
Dalam bersilaturahim, ada banyak karakter baik yang bisa ditanamkan pada kakak shalih-shalihah, di antaranya yaitu karakter hormat dan santun. Apabila kakak shalih-shalihah memiliki rasa hormat kepada orang tua dan orang lain, mereka akan terbiasa untuk selalu bersikap dan berperilaku sesuai norma yang ada di dalam masyarakat.
Untuk menumbuhkan karakter hormat dan santun saat bersilaturahim, kakak shalih-shalihah harus dilatih secara konsisten. Selain itu, mereka juga membutuhkan contoh dan teladan, baik dari guru maupun dari orang tua.
Bertamu adalah mengunjungi rumah orang lain dalam rangka mempererat tali silaturahim. Orang lain yang dimaksud adalah kerabat, tetangga, teman, kenalan dan sebagainya.
Nah, agar momen bertamu bisa berjalan kondusif, ada beberapa hal yang Ayah Bunda perlu perhatikan:
1. Berikan Pijakan yang Tepat
Sebelum pergi bersilaturahim, berikan penjelasan menggunakan bahasa yang dipahami oleh kakak shalih-shalihah terkait keutamaan silaturahim. Sampaikan pada kakak shalih-shalihah bahwasanya bersilaturahim adalah salah satu perintah Allah SWT untuk membina kasih sayang, hidup rukun, tolong menolong dan saling membantu antara sesama manusia.
Melalui silaturahim, tidak hanya tali persaudaraan yang terhubung. Namun juga bisa mendapat wawasan dan pengalaman baru.
Sebelumnya kakak shalih-shalihah juga bisa dibacakan buku yang bertema silaturahim agar mereka memiliki bayangan seperti apakah aktivitas yang akan dilalui.
2. Berikan Informasi yang Jelas
Kakak shalih-shalihah perlu mengetahui tujuan Ayah Bunda mengajak silaturahim ke suatu tempat. Apakah untuk menjenguk saudara yang sedang sakit, berbincang santai, membicarakan urusan kantor atau berkumpul karena acara keluarga.
Ayah Bunda juga bisa memberikan informasi tentang lokasi yang akan dikunjungi, dan bagaimana proses menuju ke lokasi. Apakah menggunakan motor, mobil, kendaraan umum atau berjalan kaki. Hal ini agar kakak shalih-shalihah bisa menyiapkan diri terkait jarak yang akan ditempuh.
3. Membuat Kesepakatan
Ayah Bunda perlu mengajarkan kesopanan kepada kakak shalih-shalihah saat sedang bertamu. Di sinilah kesabaran Ayah Bunda akan diuji. Biasanya kakak shalih-shalihah akan menampilkan perilaku-perilaku yang kurang tepat, walau sebelumnya sudah diberikan pijakan.
Oleh karena itu, penting bagi Ayah Bunda untuk membuat kesepakatan sebelum berangkat ke tempat silaturahim. Beberapa hal yang bisa disepakati, seperti;
- Mengucapkan salam sebelum dan setelah bertamu.
- Bersalaman dengan tuan rumah.
- Boleh mengambil jamuan yang disediakan apabila tuan rumah sudah menawari. Atau meminta izin sebelum mengambil jamuan yang diinginkan.
- Mengambil jamuan dengan jumlah secukupnya.
- Menjawab apabila ditanyai.
- Bersikap tenang dan berperilaku aman (tidak lari-larian, tidak memegang hiasan milik tuan rumah, berbicara sopan, dll)
Apabila kakak shalih-shalihah tidak menjalankan hal-hal yang telah disepakati, hindari menghukum anak di tempat bertamu, karena dapat menurunkan harga diri mereka. Kalau kakak shalih-shalihah sudah sangat sulit dikondisikan, lebih baik Ayah Bunda segera mengajak mereka pulang dan memberikan penjelasan ketika kakak shalih-shalihah sudah tenang.
Berikan konsekuensi kepada kakak shalih-shalihah setelah sampai di rumah. Konsekuensi yang banyak disarankan oleh ahli parenting yaitu dengan tidak memberikan hak anak. Misal, tidak memberikan jadwal menonton atau tidak mengizinkan menggunakan uang THR untuk membeli mainan.
Apakah selama ini Ayah Bunda sudah menerapkan tiga cara di atas saat mengajak anak usia dini bersilaturahim? Alhamdulillah jika sudah.
Tidak masalah apabila hasilnya belum sempurna. Ayah Bunda bisa mencoba mengajak anak usia dini berkunjung ke rumah saudara atau tetangga di lain waktu. Pastikan Ayah Bunda selalu memberikan pijakan dengan kalimat positif dan bermakna.
Pijakan tersebut bisa jadi belum terlihat hasilnya saat ini. Namun yakinlah suatu hari pijakan yang disampaikan secara konsisten insya Allah akan membuahkan hasil yang manis.
Jadi, lain kali tidak perlu takut mengajak anak usia dini bersilaturahim ya, Ayah Bunda. Kegiatan pada puncak tema SILATURAHIM ini insya Allah memberikan bukti bahwa kakak shalih-shalihah bisa kok bersilaturahim dengan tenang.
Apabila ada beberapa kejadian-kejadian tak terduga, yang sesekali membuat guru atau orang tua menghela nafas, justru itu adalah bumbu yang kelak akan dirindukan ketika kakak shalih-shalihah sudah beranjak dewasa, bukan?***
Referensi:
- Jurnal ‘Mengajarkan Tata Cara Bertamu Kepada Anak’ oleh Daviq Chairilsyah, EDUCHILD Vol. 5 No. 2 Tahun 2016 – https://media.neliti.com/media/publications/165152-ID-mengajarkan-tata-cara-bertamu-kepada-ana.pdf