Cooking Class adalah salah satu program unggulan yang ada di PAUD Islam Bintang Juara. Setelah beberapa waktu lalu kakak Baby House belajar memasak Nugget Pisang, kali ini giliran kakak KB – TK untuk membuat Kue Mochi.
Mochi dipilih sebagai menu cooking class karena menyesuaikan tema yang sedang dipelajari kakak shalih-shalihah. Saat ini kakak KB – TK sedang belajar mengenai Kota Semarang. Nah, Mochi adalah salah satu makanan khas kota Semarang yang legendaris.
Ayah Bunda apakah sudah mencicipi kue Mochi Pelangi buatan kakak shalih-shalihah? Enak bukan? Tak heran jika banyak para bunda yang bertanya resepnya seperti apa kepada para guru.
Untuk menjawab rasa penasaran Ayah Bunda, berikut ini kami bagikan resepnya agar bisa recalling membuat Mochi bersama keluarga di rumah.
Daftar Isi
Resep Kue Mochi
Untuk membuat Kue Mochi, Ayah Bunda perlu tahu bahwa ada tiga bagian yang perlu disiapkan, yaitu: bahan pelapis, bahan isi dan bahan adonan Mochi.
1. Bahan Pelapis
Untuk pelapis, dibutuhkan dua bahan utama, yaitu:
- 150 gram Tepung Maizena
- 2 Lembar Daun Pandan
Cara Membuat Pelapis
- Untuk membuat pelapis cukup mudah Ayah Bunda. Tinggal sangrai Tepung Maizena beserta daun Pandan. Tepungnya siap digunakan deh.
2. Bahan isi
Isian adalah bagian yang membuat Kue Mochi terasa nikmat, dibuat dari bahan-bahan berikut ini:
- 200 gram Kacang Tanah sangrai
- 3 sdm Wijen sangrai
- 5 sdm Gula Pasir
- 4 sdm Air panas
Cara Membuat isi Mochi
- Kacang Tanah sangrai, Wijen sangrai, Gula Pasir dihaluskan menggunakan blender sampai bertekstur seperti pasir.
- Tuang ke dalam wadah lalu dicampur/ diaduk dengan air panas, kemudian dibentuk bulat-bulat.
3. Bahan adonan Mochi
Untuk membuat bahan adonan Mochi, berikut ini bahan-bahan yang harus disiapkan:
- 300 gram Tepung Ketan
- 12 sdm Gula Pasir
- 1/4 sdt Garam
- 450 ml Susu Cair
- 4 sdm Minyak goreng
- Pewarna Makanan
Untuk pewarna makanan, boleh tidak digunakan jika ingin warnanya natural. Namun karena pada cooking class kali ini, kakak shalih-shalihah belajar membuat Kue Mochi Pelangi, maka dibutuhkan pewarna makanan agar menghasilkan Mochi warna-warni.
Cara Membuat adonan Mochi
Setelah semua bahan siap, berikut ini langkah-langkah membuat adonan Mochi:
- Tepung Ketan, Gula, Garam tuang ke dalam wadah lalu diaduk agar tercampur rata.
- Kemudian tuang susu secara bertahap kemudian aduk sampai tidak bergerindil.
- Tuang minyak, lalu aduk kembali.
- Saring adonan Mochi kemudian tuang adonan ke dalam wajan anti lengket, masak adonan sampai kalis.
- Setelah kalis, bentuk adonan Mochi dan dilumuri tepung maizena yang sudah disangrai. Sekarang, adonan Mochi siap dibentuk sesuai selera.
Tahapan berikutnya tinggal membentuk adonan Mochi, lalu memberikan isian. Mochi pun siap disantap.
4. Menyiapkan Kue Mochi Nan Lezat
Kakak shalih-shalihah tidak benar-benar menyiapkan bahan adonan, pelapis dan isian, para guru sudah menyiapkan sebelumnya. Namun kakak shalih-shalihah tetap diberikan informasi dan ditunjukkan cara membuatnya agar mereka mendapat informasi bermakna.
Kakak shalih-shalihah juga mendapat kesempatan untuk menuangkan beberapa bahan ke dalam baskom untuk membuat adonan Mochi. Pada tahap ini, kakak belajar mengenai urutan dalam sebuah proses memasak, juga belajar tentang perbedaan tekstur.
Kakak belajar mengenali ternyata tepung ketan sebelum dan setelah ditambahi susu, berbeda sekali teksturnya. Kakak juga belajar membedakan rasa gula dan garam.
Tantangan pun akhirnya tiba. Kakak KB – TK diminta untuk melingkar bersama kelompoknya masing-masing. Para guru kemudian membagikan piring plastik, adonan Mochi dan isian. Kakak harus membagikannya secara estafet.
Setelah masing-masing anak mendapatkan bagiannya, tugas pertama kakak shalih-shalihah adalah membentuk isian menjadi bulatan-bulatan kecil. Bagi orang dewasa, hal ini mungkin mudah dilakukan, tetapi ternyata tidak bagi kakak shalih-shalihah.
Beberapa kakak ada yang mulai berteriak dan menangis karena gagal membuat bulatan isian. Berkali-kali mencoba, isian yang dibulatkan kembali ambyar.
Masya Allah para guru tetap tenang menghadapi beberapa kakak yang mulai cranky, tidak lupa menyampaikan beberapa pijakan bermakna agar kakak kembali tenang dan melanjutkan prosesnya.
“Kakak butuh bantuan? Jika butuh bantuan, bisa tenang dulu lalu bicara baik-baik? Kalau kakak berteriak, Miss tidak bisa membantu.”
Kalimat di atas adalah salah satu pijakan yang diucapkan para guru untuk menghadapi kakak shalih-shalihah yang mulai berair-mata, dan berteriak karena merasa gagal.
Kakak shalih-shalihah yang telah berhasil membuat bulatan isian, bisa melanjutkan untuk memipihkan adonan mochi. Lalu mengisinya dengan isian yang tadi telah dibulatkan.
Selanjutnya adonan mochi yang sudah diisi, dibentuk bulat-bulat. Bulatan Mochi yang sudah jadi, ditempatkan di wadah, lalu diberi nama untuk dibawa pulang. Pada kegiatan ini, masing-masing kakak membuat empat bulatan mochi.
Beberapa kakak shalih-shalihah kembali menangis ketika adonan mochi lengket dan menempel pada jari-jemari. Saat awal, para guru sudah memberikan informasi bahwa sebelum mengambil adonan mochi, kakak shalih-shalihah dipersilakan untuk melumuri tangannya dengan tepung agar tidak lengket.
Namun ternyata masih ada kakak shalih-shalihah yang kurang fokus mendengarkan pijakan tersebut. Walaupun begitu, kegiatan cooking class kali ini berjalan cukup lancar dan meninggalkan kesan yang sangat dalam di hati kakak shalih-shalihah.
Dari kegiatan cooking class membuat Kue Mochi ini, kakak shalih-shalihah mendapat stimulasi motorik halus, khususnya menguatkan otot-otot tangan. Hal tersebut terjadi ketika kakak berproses membuat bulatan isian, dan membentuk adonan mochi menjadi bulatan.
Selain itu, kakak juga melatih koordinasi mata dan tangan. Kakak harus fokus pada apa yang dikerjakan, agar bulatan yang diharapkan bisa berhasil dibuat.
Hal yang tak kalah penting, ternyata dari membuat Kue Mochi Pelangi, kakak shalih-shalihah juga belajar kontrol diri. Kakak belajar berhati-hati dalam menggunakan adonan, serta menjaganya agar tidak tercecer ke mana-mana.
Kakak belajar sabar dengan prosesnya, kakak juga belajar mengelola emosi dan menjaga daya juang hingga berhasil membentuk bulatan isian dan Kue Mochi yang diharapkan. Masya Allah, ternyata dari kegiatan memasak kali ini beragam sekali manfaatnya, Ayah Bunda.
Jadi, siapkah Ayah Bunda membuat Kue Mochi Pelangi bersama kakak shalih-shalihah di rumah? Pastikan kontrol diri ya, Ayah Bunda. Apabila kakak merengek, siap untuk tetap mendampingi kan? Selamat mencoba resep kue mochi ini di rumah.***