Search

Belajar Membuat Lemper Juara, Serunya Cooking Class Kenali Rasa dan Budaya

belajar membuat lemper juara

Suasana Jumat pagi, 1 Agustus 2025, di PAUD Islam Bintang Juara begitu meriah. Tawa ceria kakak shalih-shalihah KB dan TK terdengar memenuhi ruang kelas. Kali ini, mereka tidak hanya belajar membaca atau berhitung, melainkan ikut Cooking Class membuat lemper.

Kegiatan sederhana ini menjadi pengalaman yang berkesan, karena anak-anak belajar langsung mengenal makanan tradisional Nusantara sambil mengasah motorik, kemandirian, dan rasa ingin tahu mereka.

Serunya Belajar Membuat Lemper Juara

Lemper, jajanan tradisional berbahan dasar beras ketan dengan isian ayam atau abon, menjadi menu istimewa kali ini. Dipandu oleh guru-guru, anak-anak tampak antusias saat memegang ketan yang pulen, mengisi dengan ayam, lalu membungkusnya dengan daun pisang.

Ada yang dengan cekatan bisa melipat daun pisang, ada juga yang tertawa karena isiannya tumpah. Namun, di situlah letak keseruan belajar. Setiap prosesnya membuat mereka semakin percaya diri bahwa memasak itu menyenangkan.

Mengenal Asal Usul Lemper

Tahukah kamu? Lemper adalah makanan tradisional Indonesia yang sudah ada sejak zaman kerajaan. Lemper berasal dari Jawa dan umum dijumpai di Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

Pada masa lalu, isian lemper bukanlah daging, melainkan kelapa parut yang dibumbui karena harga daging masih sangat mahal. Seiring perkembangan zaman, isian lemper berkembang menjadi berbagai aneka daging cincang seperti ayam, sapi, dan ikan.

Nama “lemper” konon berasal dari singkatan kalimat Jawa “yen dilem atimu ojo memper”, yang berarti “jika dipuji hati jangan menjadi sombong. Tekstur beras ketan lemper yang lengket melambangkan ikatan persaudaraan yang erat dan menyatu.  Lemper juga dimaknai sebagai simbol rezeki dan keberkahan yang diharapkan melekat dan terus berdatangan.

Sejak dahulu, lemper sering dihidangkan dalam acara penting seperti hajatan, syukuran, hingga perayaan hari besar. Bentuknya yang sederhana menyimpan makna kebersamaan, karena biasanya dibuat dalam jumlah banyak untuk dibagikan kepada keluarga dan tetangga.

Dengan mengenalkan asal usul lemper kepada anak-anak sejak dini, mereka jadi tahu bahwa makanan bukan hanya soal rasa, tetapi juga cerita budaya yang melekat di baliknya.

Manfaat Mengenalkan Makanan Tradisional ke Anak Usia Dini

Tahukah Ayah Bunda ada banyak manfaat mengenalkan makanan tradisional kepada anak usia dini, di antaranya:

  • Mengenal Budaya Sendiri – Kakak shalih-shalihah belajar bahwa Indonesia kaya dengan ragam kuliner yang unik dan penuh makna.
  • Melatih Keterampilan Motorik – Proses membentuk lemper membantu melatih koordinasi tangan dan jari, sekaligus melatih kesabaran.
  • Menumbuhkan Rasa Syukur – Kakak shalih-shalihah belajar menghargai makanan, dari bahan hingga proses membuatnya.
  • Menguatkan Bonding Sosial – Cooking Class juga mempererat hubungan antar teman, guru, dan orang tua yang terlibat.

Belajar yang Membekas di Hati

Cooking Class kali ini bukan sekadar memasak. Anak-anak belajar bahwa makanan tradisional adalah bagian dari identitas bangsa. Mereka juga membawa pulang lemper buatan sendiri, dengan rasa bangga yang terpancar dari senyum manisnya.

Kegiatan ini sekaligus menjadi bukti bahwa PAUD Islam Bintang Juara selalu menghadirkan pembelajaran yang bermakna, menyenangkan, dan sarat nilai kehidupan.

Semoga, dari sebutir ketan dalam lemper, tertanam pula cinta anak-anak terhadap budaya dan rasa percaya diri untuk terus belajar hal baru.*** (CM-MRT)

Leave a Reply

Your email address will not be published.

You may use these <abbr title="HyperText Markup Language">html</abbr> tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>

*