Search

Membuat Puding Merah Putih: Cooking Class Baby House Islam Bintang Juara untuk Semarak HUT ke-80 RI

membuat puding merah putih

Semarak Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia terasa semakin berwarna di Baby House Islam Bintang Juara. Pada hari Kamis, 7 Agustus 2025, ruang kelas kecil nan hangat disulap menjadi dapur mini. Kakak shalih-shalihah baby dan toddler berkesempatan mengikuti kegiatan Cooking Class membuat puding merah putih, sebagai bentuk rasa cinta tanah air sekaligus pengalaman belajar yang menyenangkan.

Sejak pagi, wajah polos penuh rasa ingin tahu tampak antusias. Para guru menyiapkan bahan-bahan sederhana: susu, agar-agar, gula, dan pewarna makanan alami merah. Tangan mungil anak-anak mulai bergerak—ada yang menuang, ada yang mengaduk, dan ada pula yang sibuk mengamati perubahan tekstur puding dengan penuh takjub.

MasyaAllah, tawa kecil mereka membuat suasana makin meriah. Tidak hanya sekadar praktik, tetapi setiap langkah memasak ini menjadi pembelajaran berharga.

Puding Merah Putih: Manisnya Belajar Sambil Menanamkan Nasionalisme

Kenapa dipilih puding merah putih?

Selain mudah dibuat dan aman untuk anak-anak, puding merah putih juga menjadi simbol nasionalisme. Warna merah melambangkan keberanian, sementara putih adalah lambang kesucian. Dengan cara sederhana ini, semangat mencintai tanah air dikenalkan sejak dini, bahkan kepada anak usia baby dan toddler.

Tak heran, setiap sendok adonan yang mereka tuang bukan sekadar aktivitas memasak, tapi juga proses menanamkan rasa bangga pada Indonesia.

Manfaat Cooking Class untuk Baby dan Toddler

Kegiatan memasak sederhana seperti ini ternyata memiliki banyak manfaat, khususnya bagi perkembangan anak usia dini:

  • Melatih motorik halus – Saat menuang bahan atau mengaduk adonan, koordinasi tangan dan jari semakin terasah.
  • Mengembangkan pancaindra – Anak belajar merasakan tekstur, aroma, warna, dan rasa dari setiap bahan.
  • Meningkatkan fokus dan kesabaran – Mereka belajar menunggu puding mengeras, lalu menikmati hasil karya sendiri.
  • Menumbuhkan rasa percaya diri – Anak merasa bangga bisa menyelesaikan sesuatu, meski sederhana.
  • Belajar kemandirian – Cooking class mendorong anak untuk mencoba sendiri, meskipun dibimbing guru.
  • Menguatkan bonding – Anak dan guru berbagi pengalaman seru, membangun kelekatan emosional yang hangat.

Dengan begitu, cooking class bukan sekadar kegiatan mengisi waktu, tapi juga media edukasi yang menyenangkan.

Sinergi Orang Tua, Guru, dan Sekolah

Cooking class di Baby House Islam Bintang Juara juga menjadi bentuk sinergi antara orang tua, guru, dan sekolah. Orang tua dapat melihat bagaimana kakak shalih-shalihah bereksplorasi dan berkembang melalui kegiatan nyata, sementara guru menghadirkan pembelajaran kontekstual yang bermakna.

Belajar dengan Gembira, Tumbuh dengan Cinta

Ketika puding merah putih akhirnya siap disantap, wajah ceria kakak shalih-shalihah seolah jadi bukti bahwa kegiatan sederhana bisa memberi dampak besar. Mereka bukan hanya belajar memasak, tetapi juga belajar mencintai negeri, melatih keterampilan hidup, dan tumbuh menjadi pribadi yang mandiri sejak dini.

Semoga semangat nasionalisme yang ditanamkan sejak kecil ini terus tumbuh, sehingga kelak mereka menjadi generasi yang kreatif, percaya diri, dan cinta tanah air.*** (CM-MRT)

Leave a Reply

Your email address will not be published.

You may use these <abbr title="HyperText Markup Language">html</abbr> tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>

*