Jumat, 24 Oktober 2025 menjadi hari yang istimewa di PAUD Islam Bintang Juara. Sejak pagi, suasana sekolah sudah tampak berbeda — penuh warna dan semangat.
Kakak shalih-shalihah datang dengan mengenakan busana ala santri: sarung, peci, gamis, dan kerudung putih. Wajah mereka memancarkan rasa bangga dan bahagia menyambut peringatan Hari Santri Nasional.
Udara pagi yang sejuk tak menghalangi semangat mereka untuk mengikuti kegiatan demi kegiatan. Guru menyambut hangat di pintu kelas sambil mengucapkan, “Selamat Hari Santri, pejuang kecil Islam!” Dari ucapan sederhana itu, tumbuh rasa percaya diri dan semangat belajar yang luar biasa pada diri anak-anak.
Daftar Isi
Pawai Santri, Menebar Semangat di Sekitar Sekolah
Kegiatan dimulai dengan pawai santri di sekitar lingkungan sekolah. Kakak shalih-shalihah berjalan beriringan sambil membawa bendera kecil dan poster bertuliskan pesan-pesan inspiratif seperti “Aku Santri Kecil, Cinta Negeri!” dan “Belajar, Berakhlak, dan Berjuang!”
Suara lantunan shalawat dan lagu perjuangan menggema di sepanjang jalan, mengundang senyum warga sekitar.
Melalui kegiatan sederhana ini, anak-anak belajar makna kebersamaan, kedisiplinan, dan cinta tanah air sejak usia dini.
agu “Atuna Tufuli”: Mengingat Saudara di Palestina
Setelah pawai, kegiatan dilanjutkan dengan menyanyikan lagu “Atuna Tufuli”, lagu yang sarat makna dan menggugah empati.
Guru menjelaskan dengan lembut bahwa lagu ini menceritakan tentang anak-anak Palestina yang masih berjuang di tengah keterbatasan.
Suasana pun menjadi hening. Beberapa anak terlihat menatap penuh haru, mencoba memahami makna dari setiap bait lagu.
Inilah cara lembut PAUD Islam Bintang Juara menanamkan nilai kepedulian dan kasih sayang terhadap sesama muslim.
Salah satu guru berujar,
“Kami ingin anak-anak tumbuh bukan hanya cerdas secara akademik, tapi juga memiliki hati yang peka dan empati terhadap orang lain.”
Berinfaq: Melatih Keikhlasan Sejak Kecil
Setelah menyanyikan lagu, tibalah saatnya kegiatan berinfaq bersama. Setiap anak dengan penuh semangat memasukkan uang ke dalam kotak infaq yang telah disediakan. Nominalnya mungkin kecil, tapi nilainya sangat besar — karena disertai dengan ketulusan dan keikhlasan hati.
Guru pun menjelaskan bahwa infaq bukan sekadar memberi, tetapi juga bentuk rasa syukur atas rezeki dari Allah. Kegiatan ini menjadi pijakan awal bagi anak-anak untuk memahami makna berbagi dan kepedulian sosial.
Kisah Bermakna dari Kak Jendro
Puncak kegiatan Hari Santri diisi dengan dongeng inspiratif dari Kak Jendro. Dengan gaya bercerita yang ekspresif dan interaktif, Kak Jendro mengisahkan tentang kehidupan para santri: bagaimana mereka belajar dengan tekun, hidup sederhana, dan tetap gembira dalam menuntut ilmu.
Anak-anak mendengarkan dengan mata berbinar. Sesekali mereka tertawa, lalu kembali fokus ketika mendengar kisah tentang perjuangan santri di masa lalu.
Melalui kisah tersebut, mereka belajar bahwa menjadi santri berarti berjuang dengan ilmu, berakhlak dengan ketulusan, dan mencintai negeri dengan amal.
Meneladani Nilai-Nilai Santri Sejak Dini
Melalui rangkaian kegiatan Hari Santri Nasional ini, PAUD Islam Bintang Juara ingin menanamkan nilai-nilai luhur yang diwariskan para santri:
- Keikhlasan — belajar dan berbuat baik tanpa pamrih.
- Rendah Hati dan Disiplin — berlatih sabar, tertib, dan menghormati sesama.
- Istiqamah — terus berusaha dan tidak mudah menyerah.
- Cinta Ilmu — menjadikan belajar sebagai bagian dari ibadah.
- Cinta Tanah Air — menumbuhkan rasa bangga menjadi anak Indonesia yang beriman.
Nilai-nilai ini menjadi pondasi kuat dalam pembentukan karakter anak sejak usia dini.
Penutup: Santri Kecil, Penerus Negeri
Kegiatan Hari Santri Nasional di PAUD Islam Bintang Juara bukan sekadar perayaan, melainkan momen berharga untuk menanamkan nilai kehidupan. Dari pawai hingga dongeng, setiap kegiatan dirancang agar anak-anak bisa belajar dengan cara yang menyenangkan dan bermakna.
Insyaallah, melalui kegiatan penuh nilai ini, Allah mudahkan ikhtiar kita untuk membentuk generasi yang beriman, berakhlak mulia, mandiri, dan cinta tanah air. Karena dari santri kecil yang bersemangat inilah kelak akan lahir penerus bangsa yang membawa cahaya kebaikan.*** (CM-MRT)




