Playdough atau adonan mainan adalah salah satu alat permainan yang sangat populer di kalangan anak-anak. Selain menyenangkan, playdough juga memiliki banyak manfaat edukatif, salah satunya adalah menstimulasi perkembangan sensori motorik kakak shalih-shalihah.
Sensori motorik melibatkan koordinasi antara indera (seperti sentuhan, penglihatan, pendengaran) dan gerakan tubuh. Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana playdough dapat menjadi alat yang efektif dalam menstimulasi sensori motorik anak.
Daftar Isi
Manfaat Playdough untuk Sensori Motorik
Walau terlihat sederhana, adonan mainan alias playdough ini memiliki beragam manfaat, di antaranya:
1. Mengembangkan Keterampilan Motorik Halus
Saat kakak shalih-shalihah bermain dengan playdough, mereka sering meremas, menggulung, dan membentuk adonan. Aktivitas-aktivitas ini memerlukan penggunaan otot-otot kecil di tangan dan jari, yang membantu mengembangkan keterampilan motorik halus. Keterampilan ini sangat penting untuk tugas-tugas sehari-hari seperti menulis, mengikat tali sepatu, dan membuka tutup botol.
2. Meningkatkan Koordinasi Tangan-Mata
Bermain dengan playdough juga melibatkan banyak aktivitas yang memerlukan koordinasi antara tangan dan mata. Misalnya, ketika kakak shalih-shalihah memotong playdough dengan pisau mainan, mereka harus melihat apa yang mereka potong dan mengarahkan tangan mereka sesuai dengan itu. Latihan semacam ini membantu meningkatkan koordinasi tangan-mata, yang merupakan keterampilan penting untuk banyak aktivitas lain, seperti menggambar dan bermain alat musik.
3. Stimulasi Sensorik
Playdough memberikan stimulasi sensorik melalui tekstur dan suhu adonan. Kakak shalih-shalihah dapat merasakan perbedaan tekstur saat playdough lembut, kenyal, atau keras. Mereka juga dapat merasakan perubahan suhu saat playdough dingin atau hangat. Stimulasi sensorik ini penting untuk membantu anak memahami dunia di sekitar mereka dan mengembangkan kemampuan sensorik mereka.
4. Mendorong Kreativitas dan Imajinasi
Dengan playdough, kakak shalih-shalihah dapat membuat berbagai bentuk dan figurasi sesuai imajinasi mereka. Aktivitas ini tidak hanya menyenangkan tetapi juga mendorong kreativitas dan imajinasi. Kakak juga dapat membuat cerita dan skenario dari bentuk-bentuk yang mereka buat, yang membantu dalam perkembangan kognitif dan emosional mereka.
Selain keempat manfaat di atas, Ayah Bunda juga bisa membaca manfaat bermain playdough lainnya. Untuk keamanan, Ayah Bunda juga bisa membuat playdough sendiri lo di rumah. Sebagaimana kakak shalih-shalihah KB dan TK yang pada MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah) hari kedua diajak untuk membuat playdough oleh miss.
Cara Bermain Playdough untuk Menstimulasi Perkembangan Sensori Motorik
Meski terlihat sederhana dan mudah dimainkan, ternyata tidak semua kakak shalih-shalihah terbiasa bermain playdough. Terutama membuat playdough sendiri.
Khususnya kakak shalih-shalihah kelas KB yang masih banyak merasa kurang nyaman ketika adonan tepungnya lengket di tangan. Beberapa anak merengek meminta untuk segera membersihkan tangannya dengan air.
Padahal nih Ayah Bunda, playdough merupakan salah satu sarana menstimulasi perkembangan sensori motorik yang cukup ampuh. Nah, buat Ayah Bunda yang selama ini belum pernah mencoba membuat playdough sendiri di rumah, bisa nih mengagendakan family time dengan cara membuat playdough bersama seluruh anggota keluarga.
Selain melalui cara membuat playdough, Ayah Bunda juga bisa mengajak kakak shalih-shalihah bermain playdough dengan cara berikut ini agar sensori motorik mereka terus berkembang pesat:
1. Buatlah Bermacam-Macam Bentuk
Ajak kakak shalih-shalihah untuk membuat berbagai bentuk dari playdough, seperti bola, ular, bintang, dan lain-lain. Beri mereka cetakan atau alat pemotong dengan berbagai bentuk untuk membuat permainan lebih menarik. Aktivitas ini akan membantu mengembangkan keterampilan motorik halus dan koordinasi tangan-mata mereka.
2. Gunakan Warna dan Tekstur Berbeda
Cobalah menggunakan playdough dengan berbagai warna dan tekstur. Ayah Bunda bisa membuat playdough sendiri di rumah dengan menambahkan pewarna makanan dan bahan-bahan alami seperti pasir atau biji-bijian untuk menambah variasi tekstur. Hal ini akan memberikan stimulasi sensorik tambahan untuk kakak shalih-shalihah.
Hal ini pula yang dilakukan oleh miss PAUD Islam Bintang Juara pada MPLS hari kedua (Selasa, 23 Juli 2024). Melalui kegiatan membuat playdough, kakak tidak hanya menstimulasi perkembangan sensori motorik, tapi juga mengenal warna dan perbedaan tekstur benda.
3. Permainan Berkelompok
Ajak teman-teman anak untuk bermain bersama. Permainan berkelompok tidak hanya membuat bermain menjadi lebih menyenangkan tetapi juga membantu anak mengembangkan keterampilan sosial dan komunikasi. Mereka bisa bekerja sama membuat proyek besar dari playdough atau saling bertukar ide tentang apa yang ingin mereka buat.
Pada MPLS hari kedua yang bertepatan dengan Hari Anak Nasional 2024, kakak shalih-shalihah juga dibagi dalam beberapa kelompok kecil agar bisa berlatih kerjasama dalam membuat playdough.
4. Tantangan Kreatif
Berikan tantangan kreatif kepada kakak shalih-shalihah, seperti membuat hewan favorit mereka atau membuat miniatur rumah. Tantangan semacam ini tidak hanya meningkatkan kreativitas mereka tetapi juga membantu mereka belajar merencanakan dan melaksanakan ide-ide mereka.
Nah, kalau poin keempat ini biasanya diterapkan saat nanti kakak shalih-shalihah sudah mulai bermain di Sentra Bahan Alam. Namun hari ini terlihat di kelompok TK B, kakak shalih-shalihah yang sudah tuntas membuat playdough, mereka sangat kreatif dalam membentuk beraneka ragam playdough sesuai ide masing-masing.
Kesimpulan
Playdough adalah alat permainan yang sederhana tetapi sangat efektif untuk menstimulasi perkembangan sensori motorik anak. Dengan berbagai aktivitas yang melibatkan remasan, bentuk, dan warna, kakak shalih-shalihah dapat mengembangkan keterampilan motorik halus, meningkatkan koordinasi tangan-mata, serta mendapatkan stimulasi sensorik yang beragam.
Selain itu, bermain dengan playdough juga mendorong kreativitas dan imajinasi anak. Jadi, pastikan Ayah Bunda selalu menyediakan playdough di rumah dan ajak kakak shalih-shalihah bermain sambil belajar dengan cara yang menyenangkan. Lebih baik lagi jika Ayah Bunda membuat playdough sendiri dari bahan-bahan yang sudah kami bagikan sebelumnya.
Membuat playdough dilanjutkan dengan berkreasi dengan playdough tersebut menjadi beragam bentuk tentunya mampu menstimulasi perkembangan sensori motorik anak semakin optimal. Selamat mempraktikkan, Ayah Bunda!***