Benda Langit adalah tema terakhir yang dipelajari kakak shalih-shalihah pada Tahun Pelajaran 2022 – 2023. Untuk menguatkan pengalaman dan menambah wawasan kakak shalih-shalihah KB, TK A dan TK B diadakan fieldtrip ke Planetarium UIN Walisongo Semarang.
Sesuai dengan informasi yang dibagikan melalui grup kelas dan media sosial, pada hari Kamis, 8 Juni 2023 saat pelaksanaan fieldtrip, kakak shalih-shalihah harus mengenakan baju seragam batik merah. Alhamdulillah informasi tersebut sampai ke Ayah Bunda dengan baik. Buktinya pada hari itu, seluruh kakak shalih-shalihah mengenakan seragam sesuai ketentuan.
Selain mengenakan seragam batik merah, hal lain yang patut diperhatikan oleh Ayah Bunda adalah memastikan kakak shalih-shalihah sudah sarapan dari rumah, membawakan bekal snack sehat bergizi dan botol minum, serta jaket, kaos kaki dan topi. Alhamdulillah, informasi ini pun tersampaikan dengan baik.
Pada hari pelaksanaan fieldtrip ke Planetarium UIN Walisongo Semarang, kakak shalih-shalihah datang ke sekolah tepat pukul 07.00. Setelah itu dilakukan pengondisian terlebih dahulu oleh para guru, sembari menunggu kakak shalih-shalihah yang belum hadir ke sekolah.
Setelah semua kakak KB, TK A dan TK B dipastikan lengkap kehadirannya, persiapan menuju ke Planetarium dimulai sejak pukul 08.00. Enam buah angkutan umum berwarna jingga siap mengantar kakak shalih-shalilhah ke tujuan.
Sebelum kakak shalih-shalihah masuk ke angkutan umum, para guru memberikan pijakan terlebih dahulu agar tetap berperilaku aman sepanjang perjalanan. Satu angkutan diisi kurang lebih 15 kakak shalih-shalihah didampingi dengan dua orang guru. Masya Allah, kakak shalih-shalihah semangat sekali lo, Ayah Bunda.
Tidak lupa, para guru juga mengajak kakak shalih-shalihah melafazkan doa pergi ke luar rumah dan naik kendaraan sebelum memulai perjalanan. Ayah Bunda, tentu ingin tahu kan apa saja yang dilihat dan dipelajari kakak shalih-shalihah selama di Planetarium UIN Walisongo?
Daftar Isi
Belajar Benda Langit Secara Nyata Saat Fieldtrip ke Planetarium UIN Walisongo Semarang
Perjalanan menuju ke Planetarium UIN Walisongon Semarang membutuhkan waktu kurang lebih 30 menit. Sepanjang perjalanan kakak shalih-shalihah senantiasa ceria. Ada yang bercerita, ada pula yang mendendangkan lagu-lagu anak.
Alhamdulillah, perjalanan berlangsung lancar. Kakak shalih-shalihah sampai di lokasi fieldtrip dengan aman. Rasanya sudah tak sabar untuk segera menuju ke dalam ruangan yang berlokasi di tengah-tengah Kampus III UIN Walisongo Semarang.
Karena angkutan umumnya diparkir di seberang lokasi, kakak shalih-shalihah harus dikondisikan terlebih dahulu agar tenang dan tetap aman saat menyeberang. Alhamdulillah bapak-bapak Satpam di Kampus III UIN Walisongo Semarang sangat ramah dan membantu para guru mengamankan kakak shalih-shalihah sampai ke lokasi.
Sebelum menginjakkan kaki ke dalam gedung Planetarium, kakak shalih-shalihah berfoto dulu sesuai dengan kelasnya masing-masing. Selain sebagai dokumentasi, foto bersama teman dan guru adalah salah satu cara mengabadikan kenangan. Kelak saat kakak shalih-shalihah sudah beranjak dewasa dan melihat foto-foto ini, semoga banyak cerita bahagia yang diingatnya.
Ketika satu kelas sudah selesai berfoto bersama, kakak shalih-shalihah dipersilakan masuk ke dalam Planetarium UIN Walisongo. Mereka duduk melingkar sesuai dengan kelasnya masing-masing untuk menyantap bekal yang sudah dibawa.
15 menit setelah makan bekal, para guru memberikan pijakan untuk menyimpan kembali wadah bekal dan botol minum ke dalam tas. Bagi kakak shalih-shalihah yang bekalnya menghasilkan sampah, sampahnya dijadikan satu dalam plastik yang telah disediakan para guru.
Setelah itu, para guru mengajak kakak shalih-shalihah berbaris rapi dan memasukkan tasnya ke dalam loker yang tersedia. Ketika semua tas sudah disimpan dengan aman dan rapi, kakak shalih-shalihah berkumpul kembali di bagian tengah lantai 1 Planetarium UIN Walisongo untuk mendapatkan pengarahan dari pihak Planetarium.
Pada saat pengarahan, pihak planetarium menyampaikan beberapa aturan yang perlu dijalankan, antara lain:
- Kakak shalih-shalihah dan para guru harus melepas sepatu dan menyimpannya dengan rapi di rak yang telah disediakan.
- Dilarang membawa makanan dan minuman ke dalam ruangan pertunjukan.
Setelah aturan dipahami oleh kakak shalih-shalihah, pihak planetarium mempersilakan kakak shalih-shalihah untuk naik ke lantai 2 dan masuk ke dalam ruangan pertunjukan. Alhamdulillah, 101 kakak shalih-shalihah yang hari itu mengikuti fieldtrip cukup bisa dikondisikan.
Begitu kaki kecil kakak shalih-shalihah menginjakkan ruang pertunjukan, beragam celoteh riang terdengar dari bibir-bibir mungil mereka. Melihat bentuk kursi yang berbeda dengan kursi pada umumnya, juga layar melengkung yang berada di atas atap, kakak shalih-shalihah menatap takjub sambil berkata, “Bagusnya…”
Bahkan bagi kakak shalih-shalihah yang sudah pernah mengunjungi Planetarium sebelumnya, pengalaman hari itu tetaplah istimewa karena pergi bersama-sama teman sekolah.
Kekaguman terpancar dari binar mata dan ucapan-ucapan yang meluncur dari bibir kakak shalih-shalihah. Masya Allah, jiwa pembelajar dari para Calon Pemimpin Muslim yang masih polos dan suci ini semoga senantiasa Allah SWT jaga ya, Ayah Bunda.
Tim dari pihak Planetarium membuka acara. Beberapa peraturan kembali dibacakan, salah satunya adalah dilarang untuk merekam video dalam durasi panjang dan larangan menggunakan flash saat ingin mendokumentasikan kegiatan di dalam ruangan.
1. Ruang Pertunjukan yang Gelap dan Penuh Kejutan
Setelah peraturan diumumkan, tim dari Planetarium UIN Walisongo memulai pertunjukannya. Lampu di ruangan menggelap. Beberapa kakak shalih-shalihah ada yang menangis karena takut gelap. Tak sedikit yang menutup telinga karena suara di ruangan yang cukup keras.
Alhamdulillah, perlahan-lahan kakak shalih-shalihah yang ketakutan bisa dikondisikan dan kemudian mau menikmati pertunjukan. Ada banyak beragam pertunjukan yang diperlihatkan, antara lain:
- Melihat posisi matahari secara realtime, lalu melihat posisi matahari pada saat terbit di hari itu dan saat matahari nantinya tenggelam. Setelahnya, kakak shalih-shalihah diajak melihat inti matahari sehingga mereka mendapat wawasan tentang bentuk matahari dan beragam warna matahari secara nyata. Termasuk informasi mengenai bintik dan rambut matahari.
- Beragam ukuran bulan dan permukaan bulan secara nyata. Lalu kakak shalih-shalihah diajak melihat angkasa penuh bintang, hingga mengamati turunnya hujan. Kakak shalih-shalihah bersorak sorai melihat penampakan hujan yang muncul di layar lengkung. Tak lupa kakak shalih-shalihah diajak mempraktikkan doa ketika turun hujan bersama pemandu dari Planetarium UIN Walisongo.
- Berbagai jenis planet dan satelitnya. Juga pesawat ulang-alik dari NASA. Kakak shalih-shalihah seakan-akan sedang berada di dalam pesawat.
Tanpa terasa beragam pertunjukan yang ditayangkan di ruang gelap tersebut usai. Sebelum beranjak keluar, kakak shalih-shalihah dan para guru berfoto bersama terlebih dahulu.
Suhu udara di ruang pertunjukan sangat dingin, Ayah Bunda. Bersyukur kakak shalih-shalihah mengenakan jaket dan kaos kaki sehingga bisa mengurangi hawa dingin yang menusuk hingga ke tulang.
2. Menatap Matahari Lebih Dekat
Waktu hampir sampai di angka 11.00 ketika kakak shalih-shalihah menuntaskan pertunjukan di ruang gelap. Masih ada satu jenis kegiatan yang akan dilakukan di arena outdoor, lantai tiga Gedung Planetarium UIN Walisongo Semarang.
Awalnya kakak shalih-shalihah KB juga akan diajak serta, tetapi mengingat teriknya panas matahari cukup menyengat dan tangga menuju ke lokasi kegiatan outdoor kurang aman untuk kakak-kakak KB, akhirnya hanya kakak shalih-shalihah TK A dan TK B yang melanjutkan ke sesi kedua.
Alhamdulillah dengan bimbingan dan penjagaan dari para guru, kakak shalih-shalihah TK A dan TK B bisa mencapai lantai 3 Gedung Planetarium dengan aman. Di sana telah tersedia dua teropong dan tim dari Planetarium yang sudah siap menemani kakak shalih-shalihah menatap matahari lebih dekat.
Cuaca yang sangat cerah mendukung kegiatan peneropongan matahari dengan lebih maksimal. Kakak shalih-shalihah ditunjukkan terlebih dulu cara meneropong yang benar. Yaitu dengan menutup satu mata menggunakan tangan, sementara mata yang lain didekatkan ke teropong.
Apabila teknik kakak shalih-shalihah betul, mereka akan mampu melihat matahari secara dekat. Warnanya merah atau jingga. Tak sedikit kakak shalih-shalihah yang mampu melihat bintik dan rambut matahari juga lo, Ayah Bunda.
Walau terik, alhamdulillah kakak shalih-shalihah sangat antusias menjalani semua aktivitas di Planetarium hingga tuntas. Setelah semua kakak shalih-shalihah mendapat giliran meneropong matahari, para guru mendampingi mereka untuk turun ke lantai 1 dan bersiap melakukan perjalanan pulang ke PAUD Islam Bintang Juara.
Demikianlah cerita fieldtrip ke Planetarium UIN Walisongo Semarang yang penuh kesan. Sudahkah Ayah Bunda melakukan recalling kegiatan tersebut? Apakah kakak shalih-shalihah sudah membagikan ceritanya, Ayah Bunda?
Silakan Ayah Bunda juga bisa menikmati video dokumentasi fieldtrip ke Planetarium UIN Walisongo Semarang di sini:
Melalui fieldtrip ke Planetarium UIN Walisongo Semarang, kakak shalih-shalihah belajar banyak hal, Ayah Bunda. Dari belajar kerapian, menaati aturan di tempat baru, dan tentu saja wawasan baru mengenai benda langit.
Semua kegiatan hari ini insya Allah sudah sesuai dengan rujukan kegiatan bermain dan belajar yang bermakna, sebagaimana yang disampaikan Bunda Vivi Psikolog pada webinar parenting Neuroteaching beberapa waktu lalu.
Di sekolah kakak shalih-shalihah sudah mendapat informasi tentang benda langit dari para guru, informasi yang didapat di Planetarium semakin membuat wawasan dan pengetahuan kakak shalih-shalihah semakin kaya. Apalagi kakak shalih-shalihah bisa melihat bentuk nyata, insya Allah apa yang dilihat mereka sepanjang filedtrip ke Planetarium UIN Walisongo Semarang akan terus terekam hingga dewasa.***