Di era digital yang serba canggih, kakak shalih-shalihah sering kali lebih akrab dengan gawai dan permainan virtual daripada permainan tradisional yang telah menjadi bagian dari warisan budaya kita. Padahal, permainan tradisional memiliki banyak manfaat yang sangat berharga, terutama bagi anak usia dini.
Mengingat manfaat mengenalkan permainan tradisional yang sangat beragam, PAUD Islam Bintang Juara memasukkan agenda ini dalam rangkaian kegiatan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Yuk, kenali beragam manfaatnya, Ayah Bunda!
Manfaat Mengenalkan Permainan Tradisional untuk Anak
Dengan mengenalkan permainan ini, kakak tidak hanya bermain, tetapi juga belajar banyak hal yang mendukung perkembangan fisik, sosial, dan emosional mereka. Berikut beberapa manfaat mengenalkan permainan tradisional kepada anak usia dini.
1. Mengembangkan Motorik Kasar dan Halus
Permainan tradisional umumnya melibatkan gerakan fisik yang membantu perkembangan motorik kasar dan halus kakak shalih-shalihah. Misalnya, permainan lompat tali, engklek, atau galasin memerlukan keterampilan berlari, melompat, dan menjaga keseimbangan.
Aktivitas fisik ini membantu menguatkan otot-otot tubuh serta meningkatkan koordinasi antara mata, tangan, dan kaki. Sementara itu, permainan seperti congklak atau dakon melatih kakak untuk menggunakan jari-jari mereka secara lebih presisi, sehingga keterampilan motorik halus juga terasah.
2. Meningkatkan Keterampilan Sosial dan Kerjasama
Permainan tradisional biasanya dilakukan secara kelompok, sehingga kakak belajar untuk berinteraksi dan bekerja sama dengan teman-temannya. Dalam permainan seperti petak umpet, kelereng, atau benteng, anak-anak harus berkomunikasi, membuat strategi, dan saling membantu untuk mencapai tujuan.
Hal ini mengajarkan nilai-nilai penting seperti kerjasama, sportivitas, dan bagaimana menghadapi kekalahan dengan sikap positif. Mereka juga belajar untuk memahami peran masing-masing dalam tim, yang sangat penting untuk perkembangan sosial mereka.
3. Mengasah Kreativitas dan Imajinasi
Permainan tradisional sering kali sederhana dalam alat dan aturan, namun hal ini justru mendorong kakak untuk menggunakan kreativitas dan imajinasi mereka. Misalnya, dalam permainan gobak sodor, anak-anak harus menemukan cara untuk menangkap lawan dengan strategi yang berbeda-beda.
Di sini, kakak shalih-shalihah belajar berpikir kreatif dan memecahkan masalah secara mandiri. Selain itu, karena banyak permainan tradisional tidak memerlukan alat modern, anak-anak dapat menggunakan benda-benda di sekitar mereka, seperti batu, kayu, atau tanah, untuk menciptakan permainan yang menarik.
4. Mengenalkan Nilai-Nilai Budaya dan Warisan Lokal
Permainan tradisional merupakan bagian dari warisan budaya yang kaya. Dengan mengenalkan permainan ini kepada anak-anak sejak dini, mereka tidak hanya mendapatkan hiburan, tetapi juga mempelajari nilai-nilai budaya lokal yang penting.
Misalnya, beberapa permainan tradisional memiliki makna simbolis atau sejarah yang dapat memperkaya pemahaman anak tentang asal-usul budayanya. Dengan cara ini, permainan tradisional menjadi sarana untuk melestarikan warisan budaya dan membangun identitas bangsa pada generasi muda.
5. Membantu Mengurangi Ketergantungan pada Gawai
Di tengah maraknya penggunaan gawai pada anak-anak, permainan tradisional menawarkan alternatif yang lebih sehat. Dengan bermain di luar ruangan dan berinteraksi langsung dengan teman-teman, kakak shalih-shalihah dapat mengurangi waktu yang mereka habiskan di depan layar.
Hal ini penting untuk menjaga kesehatan mata mereka dan mencegah masalah postur tubuh yang sering terjadi akibat terlalu lama duduk atau berbaring sambil bermain gawai. Selain itu, aktivitas fisik dari permainan tradisional juga membantu menjaga kebugaran tubuh anak.
6. Meningkatkan Kemampuan Kognitif
Beberapa permainan tradisional, seperti congklak dan cublak-cublak suweng, melibatkan perhitungan, strategi, dan pemecahan masalah. Dengan bermain permainan ini, kakak shalih-shalihah dilatih untuk berpikir kritis dan membuat keputusan cepat.
Mereka belajar mengasah ingatan, berkonsentrasi, dan merencanakan langkah-langkah yang tepat. Ini membantu meningkatkan kemampuan kognitif anak, yang akan berguna dalam proses belajar di sekolah maupun dalam kehidupan sehari-hari.
Kesimpulan
Mengenalkan permainan tradisional kepada anak usia dini memberikan berbagai manfaat yang mendukung perkembangan fisik, sosial, emosional, dan kognitif mereka. Selain itu, permainan ini juga menjadi sarana untuk melestarikan warisan budaya.
Lebih dari itu, permainan tradisional juga memberikan alternatif sehat di tengah maraknya penggunaan teknologi. Dengan segala manfaatnya, sudah saatnya kita menghidupkan kembali permainan tradisional untuk memperkaya pengalaman bermain anak-anak kita, Ayah Bunda.***(CM-MRT)